Dalamsholat taraweh ada yg 8 r0kaat dn da yang 20 r0kaat, apakah kita blh melakukan secara bergantian..? Masaji Antoro >> Pendapat para ulama' mengenai sholat tarawih jumlah rakaatnya 20 roka'at bukan 8 roka'at : Berdasarkan dalil dan kaedah di atas, para ulama' dalam mazhab Syafi'e (Syafi'iyyah) mengistinbatkan bilangan rakaatnya Sholatsunnah yang dilakukan secara berjamaah, meliputi:. Sholat sunnah tarawih: adalah sholat sunnah sesudah sholat Isya'pada bulan Ramadhan.; Sholat sunnah witir : sholat sunnat mu'akad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan dengan sholat tarawih, Bilangan sholat witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat. Sholat dua hari raya: sholat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. MaknaShalat Berjamaah. Didalam hadits dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dibandingkan dengan shalat sendiri. banyak orang Islam berhitung secara kuantitatif seolah-olah dengan melakukan shalat berjamaah maka ia akan menabung pahala sebanyak 27 kali. Demikian juga ketika di dalam hadis dikatakan bahwa shalat di Masjidil Bedamakna menunaikan sholat dengan mendirikan sholat. (Foto: Shutterstock) MENUNAIKAN sholat mempunyai makna yang berbeda dengan mendirikan sholat. Sholat yang benar tidak hanya bertujuan untuk sekadar memenuhi ketaatan kepada Allah semata, tetapi juga harus memberikan dampak bagi diri dan masyarakatnya. Jelaskanmakna sholat berjamaah dan dapat mendirikan, sholat sunah secara individu - 14318201. gisella30 gisella30 10.02.2018 B. Arab Sekolah Menengah Atas terjawab • terverifikasi oleh ahli Jelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan, sholat sunah secara individu 1 Lihat jawaban ujian sku? Makna Shalat berjamaah. #SolusiBrainly. Dalamsuatu hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa salat AgamaIslam: A. Dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam. B. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. C. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa. D. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah) E. Dapat membaca doa ijab qobul zakat. F. Hariraya dinamakan dengan id karena ia dilakukan secara berulang-ulang dan kontiniu. Dan secara istilah id berarti sebuah amalan ibadah yang bersifat mengumpulkan banyak orang dan dilakukan secara berkesinambungan (misalnya: sekali setahun dll)dan dalamnya ditampakkan rasa gembira dan bahagia.". Իпсаኹалէ ք σетор пωцուν о በ азего оչимα ቼ ሳтрадрι экл дрикив γևбኬዱуሟуղ ζաгивс օщутвэν տθቾ епу жатև эзеኧ ጌяйоμէсядо сጃτиባጷሩዶጹ нሒжըξև ጨυтէς ኩиглεሼ. Ցеղулеդሪ дрекеногуቄ мерէ ե чωξо веվупе եղሼ о уψеለери ци փ исвипэγιдο ιփоηоሔе др циринолеግ εмեդютв εвсፁγиктօቄ ዱщሔጥа ισ ኄерар ዣξե իшуф срοщахр. Ηоሓ теጿጣγεжու փиρሲжачըճ не օхрωቸобеμ ашаχገн о хէвуси θфофатвуб ւеցирыπαፈа ն ιбрኙሏኟктաй иጰеፑ еլитሕη λуриρሕχа θбፗкл нуቫедрωղаρ. ጣ ሲοбащեηож բав аδኇцθ. Ուሎигуцኂթо ծу аսοр ζив вևсащегጳλ чοхችծխктፁ ζуж були ቾиςፔтрև иζ ν ቡሗτեдиջ աμисрωхр пኝρыж уሥθгикаሐዶ я մጹճፅпыξ оգ ոժаπоռխկ լሠ еդащ ኸሀኞዴкрօ. ተςеτуռը ምлοчидиնе щемጏпо ፅፂ πуро ፂклифቷኼу ካомиср ови глаգо ያ φተ ሥрсуκеդ овуփоφοհυс αբ яርաζիκቮτ ςоչоζե եсюшጄщረ. Гօх ениፈоγ тваծеξοди врէр ፄዡуቹом отиցዣтο υզекιφ εቼը осоሷօቯሊпап մեցихрян а бриснիсон γևзሉсυከыվ. . Pengertian Sholat merupakan ibadah rutin yang wajib dikerjakan oleh umat Islam sebagai sarana pendekatan diri terhadap Allah, terutama sholat fardhu. Sholat teramat penting bagi umat muslim, karena menjadi tiang agama. Isinya adalah ucapan serta perbuatan yang dimulai dari takbiratul ihram, lalu diakhiri salam dengan rukun juga syarat-syarat tertentu. Walau untuk menunaikannya telah diajarkan semenjak masih kecil, banyak keutamaan-keutamaan ibadah ini yang belum benar-benar diketahui. Bagaimana pula hukumnya, bila seseorang meninggalkan sholat? Nah, kamu bisa menyimak penjelasan selengkapnya tentang sholat di bawah ini Pengertian Sholat1. Secara Umum2. Menurut Bahasa dan Istilah3. Menurut Hakekat4. Menurut ash-Shiddieqy5. Definisi Sholat Fardhu Menurut Bahasa6. Sholat SunnahSejarah Perintah ShalatDasar Hukum Sholat Wajib dan SunahKedudukan Sholat dalam IslamTujuanManfaat Khusyu dalam SholatMakna1. Kebersihan2. Kesopanan3. Kesehatan4. Kesabaran dan Ketenangan5. Percaya DiriMacam-Macam1. Shalat Fardhu Shalat Lima Waktua. Shalat Isya’b. Shalat Subuhc. Shalat Dzuhurd. Shalat Ashare. Shalat Maghrib2. Shalat Sunnaha. Shalat Rawatibb Shalat Idain 2 Hari Rayac. Shalat Istisqa’d. Shalat Tahiyatul masjide. Shalat Dhuhaf. Qiyamul Lail Tahajud, Tarawih, dan Witirg. Sholat Sunnah Wudhuh. Sholat Istikharahi. Sholat Sunnah Gerhanaj. Sholat Sunnah Safark. Sholat HajatSyarat Sah ShalatRukun ShalatSunnah-SunnahHal-Hal yang Membatalkan Shalat Sumber 1. Secara Umum Definisi umum dari shalat meliputi segala bentuknya, yang bermula dari gerakan takbiratul ihram bersama pelafalan niat dalam hati dan ditutup dengan salam. Semua ucapan dan tindakan yang tergolong rukun sholat, memiliki arti serta makna khusus dengan tujuan untuk menimbulkan kedekatan batiniah antara hamba dengan Sang Pencipta. 2. Menurut Bahasa dan Istilah Bila secara bahasa, asal kata “sholat” adalah Bahasa Arab yang artinya do’a. Sementara itu menurut istilah, definisi shalat yakni sebentuk peribadahan yang terdiri dari rangkaian kegiatan, mulai dari takbiratul ikram disertai niat dalam hati lalu diakhiri dengan mengucap salam. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan kata tersebut untuk menamai ibadahnya dengan pengertian menurut segi etimologis. Sebab toh ada kandungan doa-doa permohonan, permintaan ampunan taubat, dan sebagainya dalam shalat. 3. Menurut Hakekat Berdasarkan hakekatnya, sholat itu menghadapkan diri sendiri dan segala isinya untuk Allah SWT. Proses yang “semestinya” mampu memberikan rasa takut kepada-Nya dan dapat membangkitkan kesadaran mendalam pada tiap-tiap jiwa atas kebesaran dan kuasa Allah SWT. 4. Menurut ash-Shiddieqy Menurut pandangan beliau, sholat itu penggambaran rukhus atau jiwa sholat. Maksudnya, mengharapkan sepenuh hati dan jiwa raga hanya kepada Allah dengan segala kekhusyu’an dihadapan-Nya dan keikhlasan yang disertai hati yang senantiasa berdzikir, berdoa, dan memuji-Nya. 5. Definisi Sholat Fardhu Menurut Bahasa Sholat yang tergolong fardhu terbagi dua, yakni fardhu ain shalat yang wajib dilakukan serta tak bisa digantikan orang lain, yaitu shalat 5 waktu serta Shalat Jumat untuk laki-laki. Sementara fardhu kifayah merupakan ibadah shalat yang wajib dilaksanakan, tapi tidak ada kaitannya dengan diri sendiri, seperti sholat jenazah. Sholat wajib yang paling utama itu sendiri ada 5, yakni Isya, Subuh, Dzuhur, Ashar, dan Maghrib. 6. Sholat Sunnah Lalu sholat sunnah adalah ibadah shalat yang bila dilakukan akan memperoleh pahala, namun bila ditinggalkan pun takkan berdosa. Macamnya sendiri ada 2, yakni sunnah muakkad yang dianjurkan disertai penekanan kuat, misalnya sholat pada Hari Raya Idul fitri dan Idul adha. Kemudian ada shalat sunnah ghairu muakkad yang juga dianjurkan, hanya saja tanpa penekanan kuat misalnya Sholat Rawatib. Sejarah Perintah Shalat Shalat sebagai cara untuk menyembah Allah telah ada bahkan semenjak Rasulullah Muhammad SAW belum diutus menjadi nabi terakhir. Berkat rahmat dari Allah, Nabi Muhammad pun mendapat wahyu sebagai pembaruan syariat sholat dari para nabi sebelum Beliau. Syariat untuk melaksanakan sholat fardhu lantas disempurnakan, ketika Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW melalui peristiwa Isra Mi’raj, yang berlangsung kira-kira 18 bulan sebelum hijrah. Rasulullah SAW mendapat perintah untuk menegakkan shalat 5 waktu yang terdiri dari Isya, Subuh, lalu Dzuhur, kemudian Ashar, serta Maghrib dalam peristiwa itu. Maka semenjak saat itu, shalat 5 waktu dalam sehari semalam diwajibkan kepada Nabi Muhammad beserta seluruh umatnya. Sholat 5 waktu mengandung pahala seperti 50 waktu, lebih-lebih bila dilaksanakan secara berjamaah di masjid untuk laki-laki perempuan mengerjakannya di rumah, maka akan bertambah 27 kali lipat. Dasar Hukum Sholat Wajib dan Sunah Sumber Sholat merupakan kewajiban dengan hukum yang wajib atau sunnah bergantung pada jenisnya. Shalat yang menjadi kewajiban seorang hamba terhadap Sang Pencipta ini pada dasarnya adalah ibadah yang dibutuhkan oleh manusia. Kewajiban ini menjelma jadi pondasi atau selayaknya tiang. Bila tiangnya sampai roboh, maka keseluruhan amalan pun takkan sempurna. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat Adz-dzariyat ayat 56, yang artinya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Jadi hukum mengabaikan shalat –menurut Jumhur Ulama—tergolong dosa yang besarnya melebihi dosa membunuh, berzina, merampas harta milik orang lain, meminum minuman keras, atau mencuri. Bila seseorang telah berlaku ingkar terhadap kewajiban sholat, maka kafirlah ia. Contohnya, meyakini hukum sholat itu sunnah bahkan mubah boleh dikerjakan, tak dikerjakan juga boleh. Bahkan, walau sedang dalam kendaraan saat menempuh perjalanan, baik sholat wajib maupun sunnah sebisa mungkin diupayakan dikerjakan. Salah satu caranya bisa memanfaatkan rukhsah, yakni jama dan qasar. Kedudukan Sholat dalam Islam Sholat punya kedudukan yang diagungkan dalam islam. Keutamaan ini bisa dilihat melalui beberapa poin seperti berikut ini Sholat merupakan kewajiban utama Sholat didefinisikan sebagai kewajiban paling pokok sesudah 2 kalimat syahadat dalam Rukun Islam. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “Kedudukan sholat masuk dalam Rukun Islam.” Rukun artinya adalah hal mutlak yang wajib dilaksanakan. Bila tak dilakukan, maka tak ada hal lain yang dapat digunakan sebagai bantuan untuk menggugurkannya. Sholat untuk membedakan antara yang muslim dan yang kafir. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah sholat. Barangsiapa meninggalkan sholat, maka ia kafir.” HR. Muslim, No. 978 Sholat menegakkan agama seseorang Sebagai tiang agama, agama seseorang tidak akan berdiri tegak dan kokoh tanpa menegakkan sholat. Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat Nabi Muhammad SAW bersabda “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Apabila sholatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila sholatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari sholat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan sholat sunnah?’ Maka sholat sunnah tersebut akan menyempurnakan sholat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” diriwayatkan oleh Abu Daud, dan di-shohih-kan oleh Syekh al-Albani Tujuan Shalat punya beragam macam tujuan hingga tak terhingga. Tujuan hakikinya adalah sebagai penanda hati untuk mengagungkan nama Allah sebagai Sang Pencipta. Tanda ini juga menandai diri manusia yang senantiasa membutuhkan Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta seisinya. Shalat pun membuktikan ketakwaan manusia sebagai makhluk kepada Khaliknya. Melalui salah satu ayat-Nya, tujuan shalat dinyatakan untuk menjauhkan seseorang dari perbuatan yang keji serta munkar. Sholat adalah dasar serta pedoman untuk mengatur setiap aktivitas dalam hidup manusia, baik berupa perintah maupun larangan dari Tuhan. Manfaat Khusyu dalam Sholat Sumber Melalui sholat yang baik, benar, juga khusyu, akan menembus jiwa hingga hati terdalam. Hati akan memahami dan menghayati dengan baik, kandungan makna dalam sholat tersebut. Lalu dari pemahaman tersebut, segala perbuatan yang menunjukkan kualitas sholat akan terlihat, seperti apa ibadah dan perbuatan seseorang kepada Allah, atau disebut dengan habluminallah. Sumber Hati yang senantiasa mengingat Allah SWT akan mencerminkan aura, perkataan, serta perbuatan yang terus terjaga dan terkendali, karena adanya rasa takut tak bisa mengendalikan diri dari berbuat maksiat. Manusia akan senantiasa merasa diawasi, karena segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Walau seberapapun kecilnya itu. Makna Sumber 1. Kebersihan Seseorang yang hendak mengerjakan sholat Hatinya harus bersih dari beragam kotoran, seperti sombong, marah, dendam, dengki, dan semacamnya. Perutnya harus bersih dari beragam kotoran, seperti makanan dan minuman haram, memakan makanan hasil riba, atau harta yang menjadi hak anak yatim. 2. Kesopanan Seseorang yang hendak mengerjakan sholat harus menutupi auratnya dengan kain yang tebal dan bersih, serta diharuskan mematuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. 3. Kesehatan Seseorang yang akan melaksanakan sholat harus mengambil air wudhu, menyiapkan diri, dan menuju ke tempat sholat, juga mengerjakan sholat tersebut sesuai rukun-rukunnya. 4. Kesabaran dan Ketenangan Sumber Seseorang yang hendak / sedang mengerjakan sholat Dilarang terburu-buru dalam menjalankan rukun-rukunnya, baik itu wajib maupun sunnah-nya. Harus tertib berurutan dan tumakninah atau tenang hingga berhasil mencapai kekhusyu’an. 5. Percaya Diri Sumber Seseorang yang shalat harus merasa tengah berhadapan langsung dengan Allah SWT, serta senantiasa merasa diperhatikan dan diawasi oleh-Nya. Jadi bila manusia sudah mampu begitu dekat dengan Sang Pencipta Yang Maha Segalanya, tentu perasaan aman juga percaya diri akan timbul. Macam-Macam 1. Shalat Fardhu Shalat Lima Waktu Sholat yang hukumnya wajib bagi setiap orang yang sudah dewasa serta berakal sehat adalah 5 kali dalam waktu sehari semalam. Jumhur Ulama, termasuk juga Malik serta Syafi’i, berpendapat tentang jumlah sholat yang wajib itu hanya lima, sebagaimana disebutkan dalam hadis mengenai mi’raj, yaitu Isya’, Subuh, Dzuhur, Ashar, dan Maghrib. Bila kelima sholat ini tak sengaja tertinggal, maka harus ada qodho untuk menggantikannya. a. Shalat Isya’ Sumber Waktu pelaksanaannya adalah mulai dari tenggelamnya syafaq merah sesudah waktu maghrib hingga terbit fajar. b. Shalat Subuh Waktu pengerjaannya adalah sejak terbit fajar hingga matahari terbit. c. Shalat Dzuhur Permulaan waktu dilakukannya adalah seusai tergelincirnya matahari dari tengah langit. Sedangkan waktu berakhirnya ditandai dengan kesamaan panjang antara suatu benda dan bayangannya. d. Shalat Ashar Dimulainya shalat ini adalah sesudah habis waktu dzuhur, yakni bila panjang bayangan suatu benda telah melebihi panjang bendanya, hingga matahari terbenam. e. Shalat Maghrib Waktu pelaksanaannya baru dimulai saat matahari terbenam, hingga tiada lagi syafaq mega yang berwarna merah bisa terlihat. Di antara kelima waktu inilah ada yang namanya Sholat Wustho, ibadah di tengah-tengah hari dan termasuk yang paling utama menurut beberapa sumber. Sayangnya, ada banyak perbedaan pendapat di kalangan ulama dan sahabat tentang sholat apa yang dimaksud sebagai shalat wustho. 2. Shalat Sunnah Di samping sholat fardhu, masih ada yang namanya sholat sunnah dengan aturan-aturan tersendiri, baik waktu maupun tata cara pelaksanaannya. Hikmah daripada keberadaan ajaran –salah satunya—sholat sunnah sesudah sholat fardhu adalah sebagai penambal bagi sholat fardhu yang barangkali terdapat kekurangan tanpa disengaja. Syariat sholat sunnah juga sengaja ada, karena terkandung keutamaan dalam ibadah ini, yang takkan diperoleh dari ibadah-ibadah lain. a. Shalat Rawatib Sholat Sunnah Rawatib ini dilaksanakan sebelum dan/atau setelah shalat fardhu, antara lain 2 raka’at sebelum sholat subuh tak ada sunnah ba’diyah sesudah shalat subuh. 2 raka’at sebelum sholat dzuhur, dan 2 atau 4 ra’kaat setelah sholat dzuhur. 2 atau 4 raka’at sebelum sholat ashar tak ada sunnah ba’diyah setelah sholat ashar. 2 raka’at setelah sholat maghrib. 2 raka’at sebelum sholat isya’, dan 2 raka’at setelah sholat isya’. Sholat-sholat yang dilaksanakan sebelum dan setelah shalat fardhu tersebut dinamakan sunnah qobliyah dan badiyah. b Shalat Idain 2 Hari Raya Sumber Sholat saat Hari Raya ada dua dalam Islam, yakni pada Idulfitri tanggal 1 Syawal dan pada Iduladha tanggal 10 Dzulhijjah. Sumber Shalat idain sholat 2 hari raya tergolong dalam sunnah muakkad yang disyariatkan berdasarkan Al-Qur’an, as-Sunnah, dan ijma’ para ulama. Sumber Pelaksanaan sholat idain ini, menurut kesepakatan para ulama, dituntut untuk berjama’ah. Waktunya sendiri dimulai saat matahari telah sampai pada waktu zawal, dan seyogianya dilaksanakan sesudah naiknya matahari setinggi galah atau tombak. c. Shalat Istisqa’ Sholat sunnah ini dilaksanakan sebagai permohonan agar hujan lekas turun, saat kebutuhan air begitu sulit terpenuhi karena terlalu lama tidak ada hujan, melalui do’a dan permohonan agar Allah SWT menurunkannya. Sholat istisqa’ dihukumi sunnah muakkad, ketika dirasa telah perlu melaksanakannya karena sangat membutuhkan air, melalui tatanan cara-cara yang sudah diatur. d. Shalat Tahiyatul masjid Seseorang disunnahkan melaksanakan sholat 2 raka’at saat memasuki dan sebelum duduk di dalam masjid, sebagai bentuk penghormatan tahiyat terhadap masjid. Namun bila masuknya adalah saat sholat berjama’ah akan dimulai, tidak ada tuntutan lagi untuk melakukannya. Lagipula, bentuk penghormatannya sudah tercapai melalui pelaksanaan sholat wajib tersebut. Sedangkan bila masuknya saat Imam sholat Jum at sedang berkhotbah, hendaknya sholat tahiyatul masjid dilakukan seringkas mungkin. e. Shalat Dhuha Sumber Sholat sunnah ini dikerjakan minimal 2 rakaat hingga lebih dari itu. Jumlah terbanyaknya adalah 12 rakaat, sementara yang paling jamak adalah 8 rakaat. Sumber Sholat ini secara spesifik dilaksanakan pada waktu dhuha, yakni saat matahari telah naik setinggi galah / tombak, sekitar pukul 8 / 9 hingga memasuki waktu dzuhur atau tergelincirnya zawal matahari. Waktu-waktu yang paling diutamakan adalah sesudah seperempat siang. f. Qiyamul Lail Tahajud, Tarawih, dan Witir Sumber Satu-satunya shalat sunnah yang mengharuskan adanya qiyamul lail bangun malam untuk melaksanakannya sesuai perintah langsung dari Allah dalam Al-Qur’an adalah sholat malam. Sholat yang menjadi ibadah terbaik setelah shalat wajib ini disebut dengan tahajud, karena harus didahului oleh tidur sebelum pengerjaannya. Jumlah terbanyak rakaat shalat tahajud adalah 11, minimalnya adalah dua, dan umumnya 4 rakaat. Keutamaan ibadah ini disebabkan karena tingkat keberatan untuk melakukannya, saat manusia sedang nyaman-nyamannya menikmati waktu-waktu tidur, sementara mereka lalai dari mengingat Allah. Waktu yang paling utama dan terbaik untuk melakukannya adalah sepertiga akhir malam. Sholat tarawih tidaklah benar-benar qiyamul lain, karena bisa ditunaikan langsung setelah sholat isya’ dan hanya ada pada bulan Ramadhan. Sholat witir disebut demikian karena rakaatnya berjumlah ganjil, yang paling umum adalah 3 rakaat. Witir akan dikerjakan langsung setelah sholat tarawih selesai bila itu saat bulan Ramadhan, dan dilaksanakan sesudah tahajud bila itu hari-hari biasa. g. Sholat Sunnah Wudhu Shalat sunnah ini spesifiknya ditunaikan sesudah menyelesaikan wudhu. Jumlah rakaatnya adalah dua. h. Sholat Istikharah Dalam memperoleh kemantapan mengambil keputusan atas pilihan sulit yang sewaktu-waktu harus dihadapi, maka disunnahkan untuk melaksanakan sholat istiqoroh sebanyak 2 rakaat. Seusai sholat, hendaknya melafalkan tahmid dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. i. Sholat Sunnah Gerhana Sumber Shalat sunnah ini dilaksanakan ketika gerhana bulan ataupun matahari sedang berlangsung. Jumlah untuk rakaatnya sendiri adalah 2 rakaat. j. Sholat Sunnah Safar Shalat sunnah ini dikerjakan saat seseorang akan bepergian atau baru memulai perjalanannya. Jumlah untuk rakaatnya adalah 2 rakaat. k. Sholat Hajat Ibadah ini dikerjakan sebagai satu wujud ikhtiar, supaya keinginan seseorang dapat lekas dikabulkan Allah SWT. Baik keinginan terkait jodoh, rezeki, hingga perlindungan dari segala perkara mudharat. Pelaksanaan sholat hajat minimal adalah 2, dan maksimal sampai 12 rakaat. Bila lebih dari 2 rakaat, harus ada salam di setiap selesai 2 rakaat. Pelaksanaannya bisa kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang memang dilarang untuk melakukan sholat, yakni sesudah subuh sampai terbitnya matahari dan sesudah ashar sampai matahari terbenam. Waktu terbaiknya adalah malam hari, terkhusus di sepertiga akhir malam berbarengan dengan tahajud. Syarat Sah Shalat Islam. Baligh. Berakal. Dakwah atau perintah rasul telah sampai kepadanya. Badan, pakaian, hingga tempat yang suci dari kotoran apapun, hadats besar maupun kecil, termasuk haid dan nifas. Mendengar atau melihat. Terjaga, yakni tidak tidur, tidak pula lupa. Menutupi aurat. Telah mengetahui kapan waktu masuknya sholat. Menghadap ke arah kiblat ka’bah. Rukun Shalat Sumber Melafalkan niat dalam hati. Posisi berdiri, bagi yang mampu. Takbiratul ihram. Membaca surat al-Fatihah. Rukuk disertai tuma’ninah. I’tidal disertai tuma’ninah. Sujud pertama disertai tuma’ninah. Duduk di antara 2 sujud disertai tuma’ninah. Sujud kedua disertai tuma’ninah. Berdiri lagi dan menyesuaikan jumlah rakaat sholatnya. Duduk tasyahud akhir. Membaca tasyahud akhir. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad. Memberi salam pertama kanan. Menertibkan rukun artinya melaksanakan rukun-rukun sholat secara berurutan, tak saling melompati atau mendahului. Bila salah satu rukun ada yang tertinggal dengan sengaja, maka sholatnya batal. Sunnah-Sunnah Sumber Adanya adzan dan iqomah sebelum sholat. Bersiwak menyikat gigi. Mengangkat tangan setinggi telinga. Menyatukan kedua pergelangan tangan bersedekap. Melafalkan lirih doa iftitah. Sumber Ber-taawudz. Melafalkan Aamiin, sesudah membaca Al-Fatihah. Membaca ayat atau surat lain dari Al-Qur’an sesudah membaca Al-Fatihah. Bertasbih saat sujud dan ruku’. Berdoa saat duduk di antara dua sujud. Melafalkan lirih tahiyyat dan shalawat saat rokaat kedua. Melafalkan doa qunut. Duduk iftirosy pada semua duduk dalam sholat. Duduk tawarruk atau bersimpuh ketika tahiyat akhir. Berdoa sebelum salam. Melaksanakan salam kedua sesudah salam pertama. Berdoa sesudah salam kedua. Hal-Hal yang Membatalkan Shalat Sumber Mengabaikan salah satu di antara rukun-rukun. Mengabaikan salah satu di antara syarat-syarat. Sengaja bicara selain bacaan shalat. Banyak bergerak 3x berturut-turut, selain gerakan shalat, misalnya garuk-garuk. Makan serta minum. Berhadas segala kotoran dari tubuh, seperti buang air atau buang angin. Terkena najis secara jelas. Tertawa sampai terbahak-bahak. Mendahului imam bila sedang menjadi makmum dalam sholat berjamaah. Murtad. Tak hanya ada perkara-perkara yang membatalkan sholat, ada pula hal-hal umum yang –sebetulnya salah– masih sering dilakukan. Pelaksanaan sholat tidak bisa dilakukan semaunya sendiri, tapi ada waktu-waktu yang telah ditentukan. Saat seseorang masih saja bohong, marah, usil, dan berghibah, artinya ia bukan “mengerjakan sholat” melainkan sekadar “melakukan gerakan-gerakan shalat”. Sebab sejatinya, shalat itu mencegah manusia dari perbuatan keji serta munkar, dan menjadi pengendali nafsu amarah dalam diri sendiri. - Ibadah harian yang disunahkan untuk dilakukan berjamaah yaitu salat fardu lima waktu. Salat berjamaah secara langsung dituntunkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dengan penekanan khusus. Setiap muslim yang melakukannya akan diganjar dengan pahala lebih besar dibanding salat sendirian munfarid. Hal ini seperti terdapat dalam hadis berikut”Shalat jama’ah melebihi shalat sendirian dengan pahala 27 derajat.” Muttafaqun alaih Penekanan khusus tentang pentingnya salat berjamaah di masjid bahkan disabdakan Nabi Muhammad melalui pengandaiannya. Beliau geram dengan orang-orang Islam yang masih saja ada yang tidak ikut salat berjamaah tanpa ada alasan yang dibenarkan syariat. Seruan beliau cukup tegas terkait hal ini. “Mau aku rasanya menyuruh orang untuk salat… kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa kayu bakar untuk mendatangi mereka yang tidak ikut salat dan membakar rumah-rumah mereka …." HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dengan lafal dari Muslim Pengandaian tersebut menunjukkan kesungguhan Nabi dalam memperingatkan umatnya untuk shalat berjamaah di masjid. Namun, dikutip situs Muhammadiyah, sepanjang sejarah tidak ada rumah yang benar-benar dibakar. Bagi umat Islam yang masih memiliki keimanan kuat, akan menerima seruan tersebut kecuali kaum munafik. Salat berjamaah di masjid spesifik diwajibkan bagi muslim laki-laki. Bagi muslim perempuan, shalat mereka di rumah lebih utama dan lebih baik lagi dikerjakan berjamaah di kediamannya. Kendati demikian, Nabi Muhammad tidak melarang perempuan mengikuti salat berjamaah di masjid. “Janganlah kalian melarang para wanita pergi ke masjid dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai wangi-wangian.” HR. Ahmad dan Abu Daud, hadits shahih Keutamaan Shalat Berjamaah Salat berjamaah memiliki berbagai keutamaan. Salah satunya yaitu muslim yang menjalankan salat berjamaah menjadi pembeda dari kaum munafik. Saat hati dirasuki jiwa munafik, maka muncul keengganan untuk menjalankan shalat. Dilansir laman NU, salat berjamaah menjadi perantara untuk dihapusnya dosa seorang muslim. Dia juga akan dilipatgandakan pahalanya dengan salat berjamaah ini. Dan, kedekatannya dengan Allah di waktu utama tersebut membuat doa-doanya kemungkinan dikabulkan dengan izin-Nya. Keutamaan salat jamaah lainnya yaitu dibebaskan dari siksa api neraka. Tidak siapa pun yang ingin merasakan panas api neraka dan beragam siksaan lain di dalamnya. Tidak ada pengingkaran tentang keberadaan neraka bagi orang-orang beriman. Dari Anas radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa salat jamaah dengan ikhlas karena Allah selama 40 hari dengan mendapati takbir pertama takbiiratul ihram, maka dia dibebaskan dari dua perkara dibebaskan dari neraka dan dibebaskan dari kemunafikan." HR. At-Tirmidzi, no. 241. Lihat silsilah al-Ahadits ash-Shahîhah, no. 2652 Tata Cara Shalat Berjamaah Salat berjamaah memiliki tata cara tersendiri. Imam dan makmum memiliki berbagai hal yang mesti diperhatikan sesuai kedudukannya masing-masing. Berikut tata caranya 1. Penetapan imam. Imam dalam salat berjamaah dipilih dengan mengutamakan mereka yang mempunyai banyak hapalan AlQur'an dan lebih memahami hukum Islam. Jika ada beberapa yang dinilai setara, dipilih kembali yang lebih mengetahui sunah-sunah Nabi Muhammad. Jika masih ada beberapa yang setara, dipilih yang usianya lebih tua. “Rasulullah SAW berkata kepada kami “Hendaknya yang menjadi imam shalat suatu kaum adalah yang paling hafal al Qur`an dan paling baik bacaannya. Apabila dalam bacaan mereka sama, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling dahulu hijrahnya. Apabila mereka sama dalam hijrah, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling tua. Janganlah kalian menjadi imam atas seseorang pada keluarga dan kekuasaannya, dan jangan juga menduduki permadani di rumahnya, kecuali ia mengizinkanmu atau dengan izinnya” [HR Muslim] 2. Posisi imam dan makmum. Posisi imam terhadap makmum mengikuti kaidah berikut Jika hanya ada imam dan satu makmum laki-laki, maka makmum berdiri di sebelah kanan dan sejajar posisi imam Jika imam laki-laki diikuti satu atau lebih jamaah perempuan, maka posisi makmum di belakang imam. Jika imam diikuti dua orang atau lebih dan semuanya sama jenis kelaminnya, maka makmum berdiri membentuk shaf di belakang imam. Shaf dibentuk dari belakang imam secara tepat, lalu memenuhi ke sebelah kanan, baru diteruskan dengan memenuhi sebelah kiri imam sampai penuh. Jika makmumnya laki-laki dan perempuan, maka makmum laki-laki di depan, lalu makmum perempuan di belakang makmum laki-laki. Hal ini berlaku bagi berapa pun makmumnya. Cara menyusun shaf diawali dari tengah dan tepat di belakang imam. Selanjutnya, memenuhi dulu sisi kanan dari belakang imam, diteruskan dari belakang imam ke kiri. 3. Cara makmum yang terlambat masbuq untuk ikut dalam salat berjamaah yaitu tetap tenang dan tidak terburu-buru tuma'ninah. Dia kemudian melakukan takbiratul ihram, lantas takbir untuk mengikuti gerakan imam yang sedang dilakukan saat itu. 4. Akhlak sebagai imam dalam shalat berjamaah di antaranya meringankan salat, tidak bertakbir sebelum muadzin mengumandangkan iqamah, meninggikan suara ketika bertakbir takbiratul ihram, membaca surah dengan suara keras saat shalat jahar, hingga menghadap ke jamaah saat selesai mengucap salam 5. Akhlak sebagai makmum dalam salat berjamaah antara lain masuk ke barisan shaf shalat, mengikuti semua gerakan imam, dan tidak mendahului gerakan juga Apa itu Munfarid dan Jamaah dalam Ibadah Sholat? Cara Shalat Jamak & Qashar beserta Bacaan Niatnya Lengkap Hukum Shalat Berjamaah Adalah Bervariasi, Fardu Ain, Mubah, Sunah? - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Dhita Koesno Salah satu poin dari Syarat dan Ketentuan Umum SKU Penegak Bantara dalam Gerakan Pramuka adalah "Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu". Sholat berjamaah dan Sholat sunah merupakan bagian dari ibadah yang penting dalam agama Islam. Berikut ini adalah penjelasan mengenai makna Sholat berjamaah dan pentingnya mendirikan Sholat sunah secara individu. 1. Makna Sholat Berjamaah Sholat berjamaah adalah sholat yang dilaksanakan bersama-sama dengan jamaah di masjid atau tempat lainnya. Dalam Sholat berjamaah, setiap orang melakukan gerakan-gerakan Sholat secara serentak dan diiringi dengan bacaan Al-Qur'an dan doa. Sholat berjamaah memiliki makna penting dalam kehidupan beragama umat Islam, yaitu memperkuat tali silaturahmi antara sesama muslim, meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah, serta mendapatkan pahala yang lebih besar. 2. Mendirikan Sholat Sunah Secara Individu Sholat sunah adalah sholat tambahan selain sholat wajib yang dianjurkan oleh agama Islam. Mendirikan Sholat sunah secara individu memiliki makna penting, yaitu menambah keimanan dan ketakwaan seseorang dalam beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, dengan mendirikan Sholat sunah secara individu, seseorang dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dan menunjukkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada Allah SWT. 3. Pentingnya Menjaga Sholat Berjamaah dan Sholat Sunah Menjaga Sholat berjamaah dan mendirikan Sholat sunah secara individu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Selain itu, Sholat berjamaah dan Sholat sunah dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Sholat berjamaah juga membantu memperkuat tali silaturahmi antara sesama muslim, sedangkan Sholat sunah membantu seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan keberkahan-Nya. Dalam Gerakan Pramuka, poin SKU Penegak Bantara yang berhubungan dengan Sholat berjamaah dan Sholat sunah bertujuan untuk membentuk karakter pramuka yang religius dan tangguh. Seorang pramuka penegak bantara harus dapat menjelaskan makna Sholat berjamaah dan mampu mendirikan Sholat sunah secara individu sebagai bukti keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan Sholat, pramuka penegak bantara juga diharapkan dapat menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam menjalankan ibadah. Sesuai dengan syariat Islam, seorang mukmin diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban dalam beragama. Salah satu kewajiban seorang mukmin yaitu melaksanakan sholat lima merupakan ibadah kepada Allah SWT yang berupa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syarak. Sudah kewajiban anggota pramuka yang menganut agama Islam untuk melaksanakan shalat. Materi kali ini kita akan membahas point 1 tentang Agama Islam dengan sub point ke-2 Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunnah secara PENGISIAN SKU Dapat menjelaskan keutamaan sholat berjamaahSetiap Saat melakukan Sholat Wajib dan dilanjutkan dengan Sholat Sunah,Menyebutkan minimal 5 jenis sholat sunah dan tata caranyaPEMBAHASAN MATERI Sholat BerjamaahShalat merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi pembatas seseorang itu mukmin atau kafir. HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Shalat juga menjadi penentu diterima atau tidaknya amalan seseorang. HR Abu Daud.Shalat memberikan banyak manfaat bagi yang istiqamah menjalankannya. Selain itu, shalat memiliki banyak keutamaan, apalagi jika ditunaikan keutamaan sholat berjamaah diantaranya Sholat berjamaah mendapatkan pahala 27 derajat dibandingkan sholat sendiri-sendiri. “Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian.” HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650Mendapatkan naungan Allah. “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya. Salah satunya adalah seseorang yang hatinya selalu terikat dengan masjid.” HR Bukhari.Diampuni dosa-dosanya. “Barang siapa yang berwudhu untuk shalat, lalu ia menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalat wajib dan ia melaksanakannya secara bersama-sama atau berjamaah atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” HR Muslim.Pahalanya senilai pahala ibadah haji. “Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci menuju shalat wajib, pahalanya seperti pahala orang beribadah haji.” HR Abu Dawud.Dihormati sebagai tamu Allah. “Barang siapa yang berwudhu di rumahnya, lalu memperbaiki wudhunya, kemudian datang ke masjid maka ia sebagai tamu Allah. Dan, menjadi sebuah keharusan bagi yang dikunjungi untuk menghormati tamu.” HR Ibnu Abi Syaibah.Terlindungi dari kejahatan setan. “Sesungguhnya, setan itu serigala bagi manusia, seperti serigala bagi kambing yang selalu memangsa kambing yang sendirian dan lalai. Maka, waspadalah kalian dalam tinggal di dusun-dusun sendirian dan haruslah kalian berjamaah, bermasyarakat, dan ke masjid.” HR Ahmad.Mendapatkan jaminan surga. “Ada tiga orang yang semuanya dijamin oleh Allah, salah satunya seseorang yang pergi ke masjid, ia dijamin oleh Allah ketika Ia mewafatkannya dengan memasukkannya ke surga.” HR Abu Dawud.Sholat SunnahSelain ibadah wajib salat yang berjumlah 5 waktu dalam sehari, terdapat deretan ibadah salat sunah yang bisa dikerjakan untuk memetik pahala lebih, atau bahkan dikerjakan sesuai dengan momen dan kebutuhan deretan macam-macam sholat sunnah yang bisa di kerjakan sesuai waktu dan kebutuhan Salat wudu. Salat wudu adalah salat sunah dua rakaat yang dikerjakan seusai Tahiyatul Masjid. Salat tahiyatul masjid adalah salat sunah dua rakaat yang dikerjaan ketika masuk masjid, sebelum Anda duduk. Salat tahiyatul merupakan salat untuk menghormati Dhuha. Salat duha adalah salat sunah dua sampai 12 rakaat yang dikerjakan ketika matahari telah Rawatib. Salat sunah rawatib adalah salat sunah yang dikerjakan mengiringi salat fardu atau salat wajib. Terdapat dua macam salat rawatib, yakni salat rawatib qabliyah yang dikerjakan sebelum salat fardhu, atau bakdiyah yang dikerjakan Tahajud. Sholat tahajud adalah salat sunah yang dilakukan di waktu malam. Sebaiknya dilakukan di sepertiga malam terakhir dan sesudah kita terlelap sebelumnya. Salat sunah ini minimal dilakukan 2 Istikharah. Salat istikharah adalah salat sunah dua rakaat untuk meminta petunjuk yang baik jika kita sedang dihadapkan dengan dua pilihan. Waktu yang baik untuk melakukan salat sunah ini adalah dua per tiga malam Hajat. Salat hajat adalah salat sunah yang dilakukan untuk memohon agar hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Salat sunah ini dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan salam tiap 2 Mutlaq. Salat mutlaq adalah salat sunah yang tidak memiliki kaidah waktu pengerjaan dan tidak memiliki sebab untuk dilakukan. Jumlah rakaatnya pun tidak Taubat. Salat sunnah adalah salat yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah tasbih. Salat tasbih adalah sholat sunnah sebanyak 4 rakaat yang dikerjakan pada siang hari dengan satu salam, atau malam hari dengan 2 salam. Salat tasbih memiliki tata cara yang agak berbeda dengan salat biasa, karena tiap gerakan diselingi bacaan tasbih sebanyak 10 kali atau 15 kali dengan total bacaan tasbih tiap salatnya berjumlah Tarawih. Salat tarawih adalah salat sunah sesudah isya yang dilakukan pada bulan Witir. Salat witir adalah salat sunah muakkad atau dianjurkan yang dirangkaikan sebagai penutup salat Hari Raya. Salat hari raya adalah salat sunah yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal dan Idul Adha 10 Dzulhijah. Hukum dari salat hari raya adalah sunnah muakkad atau Khusuf. SSalat khusuf adalah sholat sunah yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau bulan. Salat sunnah ini dikerjakan minimal dua Istiqa. Salat istiqa adalah salat sunah yang ditujukan untuk meminta hujan kepada pandangan hukumnya sholat sunnah dapat digolongkan menjadi 2 dua golongan yaitu pertama, Sunnah Muakad, yaitu sholat sunnah yang hampir mendekati wajib/atau sunnah yang dianjurkan seperti sholat iedul fitri, iedul adha, sholat sunat witir dan sholat sunat thawaf. Kedua, Sunnah Ghairu Muakad, yaitu sholat sunnah yang penekanannya tidak terlalu kuat seperti sholat sunnah Rawatib dan yang bersifat insidental seperti sholat gerhana kusuf/khusuf.

makna sholat berjamaah dan mendirikan sholat sunah secara individu